Tuhan Adalah Nahkodaku

Dalam Retret Staf beberapa waktu lalu, pak Gideon Yung selaku pembicara Eksposisi memberikan “PR” bagi peserta untuk membuat mazmur yang menggambarkan hubungannya dengan Tuhan, seperti hubungan antara pemazmur dengan Tuhan yang tergambar dalam Mazmur 23. Nah, berhubung pada waktu itu “PR” tidak dikumpulkan, maka saya akan bagikan mazmur saya:

 

Tuhan adalah Nahkodaku,
Ke pelabuhan nan permai Dia hantarku;
Meski badai dan ombak menderu,
Ku tak takut, s’bab Dia besertaku.

Tuhan adalah Nahkodaku,
Selat maupun laut tidak asing bagiNya;
Biarpun samudera bergelora,
Ku tahu kepada siapa aku percaya.

Tuhan adalah Nahkodaku,
Dan Dia adalah jurumudi yang cekatan;
Sekalipun banyak karang di depan,
Aku akan tetap berlayar dengan aman.

Tuhan adalah Nahkodaku,
Pahlawan perkasa yang tak tertandingi;
Walaupun kapal-kapal musuh mengelilingi,
Aku akan memandangi mereka tanpa merasa ngeri!

 

Bagaimana dengan Anda? Pasti dalam jatuh-bangun perjalanan bersama Allah, masing-masing kita beroleh mutiara-mutiara relasi yang indah. Sediakan waktu sejenak bersama Allah, renungkan hal-hal apa sajakah yang Anda pelajari tentang diri sendiri, tentang orang-orang di sekitar Anda (keluarga, sahabat, bahkan musuh!), dan juga tentang Allah, kemudian tuliskanlah, dan jangan lupa: bagikanlah. Ya, bagikanlah!

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *