Saya selalu memberi pesan kepada mahasiswa/mahasiswi untuk tidak melihat kepada kebaikan orang yang banyak bisa dijumpai dalam kehidupan ini. Ada orang yang berkata-kata dengan manis dan malah memberi hadiah. Tetapi kehidupannya tidak benar, mungkin seperti banyak dijumpai dikalangan anak-anak muda, mereka adalah pemakai obat-obat terlarang atau senang dengan minuman keras. Sebab Tuhan mencari orang benar dan bukan orang yang baik. Orang benar sama dengan orang yang melakukan kebenaran menurut firmanNya. Kata kebenaran untuk pertama kali, kita jumpai, ketika Tuhan mengatakan kepada Abraham, bahwa dia, Abraham dengan iman kepercayaan dianggap sebagai suatu kebenaran. Semua orang yang mempunyai iman kepercayaan kepada Dia, dianggap orang benar, karena Tuhan memperhitungkan sebagai kebenaran. Yang bagaimanakah kebenaran itu? Contoh yang paling jelas untuk kita, akan saya kutip dari Injil Yohanes, “Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku. ” Kata Pilatus kepada-Nya: “Apakah kebenaran itu?” (Yohanes 18:37-38).” Kita semua belum banyak tahu tentang kebenaran, tetapi semua kebenaran yang disebut Yesus diatas ada di dalam firman. Untuk itu saya mengajak anda sekalian belajar firman, belajar tentang kebenaran.
Apabila kita dengan cermat membaca cerita tentang Pilatus tadi, sebenarnya, Pilatus itu mempunyai hati yang baik, dia ingin membebaskan Yesus karena Dia tahu Yesus tidak bersalah, tapi yang diperbuat Pilatus adalah kebalikannya untuk disesah dan disalibkan, karena Pilatus tidak mengetahui kebenaran, dengan mencuci tangan, dia memuaskan kemauan orang banyak, demi keutuhan kedudukan sebagai raja. Setiap saat didalam pergaulan kita bisa bertemu orang-orang seperti Pilatus. Mereka mempunyai sisi yang baik dari hatinya tetapi seperti Pilatus untuk kepentingan mereka dapat berbalik melakukan yang salah atau tidak benar. Kita bisa berteman dengan semua orang, tetapi berhati-hatilah dalam memilih sahabat, haruslah yang kamu kenal benar kepribadiannya. Karena pergaulan yang salah merusak kepribadian yang baik. Marilah kita berkomitmen untuk tetap memegang kebenaran Firman Tuhan dan jangan kompromi kepada ketidakbenaran.
Sebab itu sangat perlu belajar untuk mengetahui kebenaran yang diajarkan Tuhan melalui Firman. Kita tidak perlu untuk membatasi pergaulan karena sebaikanya sebagai anak muda, kita say hi kepada semua orang, supaya tidak dikatakan sombong, siapa tahu salah seorang dari mereka adalah malaikat tetapi kita harus mempergunakan insting, intuisi sebaik-baiknya untuk memilih sahabat dan jangan lupa satu hal yang penting kita harus lakukan ialah mengasihi sahabat kita, sebagaimana Tuhan mengajarkan kita untuk mengasihi sesama kita manusia.