Passover atau paskah di rayakan pertama kali oleh bangsa Israel pada malam sebelum mereka keluar dari Mesir. Pada saat itu Tuhan berfirman kepada mereka untuk menyembelih domba jantan untuk dimakan oleh seluruh keluarga sampai habis tidak boleh tersisa. Dimakan dengan roti tidak beragi, melambangkan ketulusan atau kemurnian, tetapi mereka harus mengambil darah anak domba sebelum diolah anak dombanya dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu, karena Allah semesta alam akan mengirim malaikat-malaikat maut untuk membunuh semua anak sulung Mesir. Apabila malaikat maut itu melihat darah yang dibubuhkan ditiang pintu, “mereka akan melewati, Passover.” Dalam Lukas 22:15, “Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.” Kita melihat bahwa Paskah, telah dirayakan oleh Yesus Kristus sebelum Dia menderita dan mati di kayu salib.
Paskah. Saat ini orang Kristen di seluruh dunia merayakan paskah, memperingati hari kebangkitan Yesus. Malah Paskah bagi anak-anak sekolah Minggu identik dengan mencari telur Paskah. Begitu juga kebanyakan dari kita merayakan Paskah sebagai bentuk sukacita karena Yesus Kristus telah menang dan bangkit dari kubur setelah melewati penderitaan-penderitaanNya dan bangkit dengan kemenangan. Berapa banyak dari kita yang berhenti sebentar untuk merenungkan makna penderitaan, kematian dan kebangkitan ini ? Bukan hanya sekedar ikut-ikutan merayakan perayaan Paskah.
Ada sebuah lagu yang sangat indah begitupun dengan liriknya, mengajar saya dan merenungkan makna dari seluruh kejadian ini. Saya kutip sepotong liriknya buat anda, “Karya terbesar dalam hidupku, PengorbananMU yang selamatkanku.” Membuat saya berhenti sebentar dan merenungkannya. Apakah ada karya dikolong langit ini seperti karya Allah kita untuk menyelamatkan manusia. Karya teknologi yang besar seperti pesawat yang pulang pergi ke antariksa, komputer, robot, telepon seluler yang canggih, dll., tidak bisa disetarakan dengan pengorbanan anakNya, Yesus Kristus.
Detik-detik terakhir sebelum Dia ditangkap untuk disiksa, Dia berdoa, “Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah (Lukas 22:44).” Kalau kita melihat cerita keseluruhan dan kita ambil makna yang terkandung didalamNya. Untuk karya penyelamatan dan perdamaian dengan Allah yang dianggap terputus oleh karena pelanggaran Adam yang berakibat maut dan neraka bagi manusia, diselamatkan dan diperdamaikan oleh Yesus Kristus. Dalam kehidupan dan banyak kata-kata kepada murid-muridNya, Yesus Kristus telah melihat dan sadar akan penyiksaan yang akan dialamiNya. Dia berdoa sampai mengeluarkan peluhNya seperti darah. Apa yang anda dapat dari cerita ini, yang membuat anda selamat dari pengorbanan satu orang yaitu Yesus Kristus ? kita hanya tertunduk dan mengakui kebesaran karyaNya. Tidak ada kata untuk bisa melukiskan syukur dan kekaguman. Suatu karya yang tidak bisa terpikirkan oleh daya pikir manusia.
Oleh sebab itu marilah kita mengambil langkah untuk belajar firmanNya, mengenal isi hati Allah yang telah mengutus Yesus Kristus sebagai panutan kepada umatNya untuk kita berjalan dan bisa sampai kepada Allah Bapa dan bukan hanya ikut-ikutan kita merayakan Paskah.