Tanda-tanda Kehidupan

Di jaman yang modern ini, kita memiliki paling banyak peluang untuk menunjukkan eksistensi kita di dunia. Teknologi informasi yang semakin canggih dan murah memungkinkan kita untuk berhubungan dengan sebanyak mungkin orang. Dengan adanya berbagai jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, Path, Instagram, dsb., kita bisa memperkenalkan diri kita kepada banyak orang dan berteman dengan siapa saja yang menggunakan layanan yang sama. Beberapa dari kita juga membuat website dan blog pribadi untuk membagikan beragam informasi dan pemikiran-pemikiran kita. Melalui dunia maya, kita menyatakan keberadaan kita, menyatakan bahwa kita “hidup.”

Dalam kehidupan nyata pun kita ingin menyatakan keberadaan kita. Kita ingin diakui sebagai bagian dari masyarakat. Anak-anak remaja suka menulis di tempat-tempat umum, kata-kata seperti “Ivan was here,” “Anto cinta Lisa,” “Andre Preman Jalanan,” “XTM MJP,” dan lain sebagainya. Kita juga ingin diakui dalam dokumen-dokumen tertentu, seperti Kartu OSIS, Kartu Mahasiswa, Kartu Keluarga, KTP, SIM, atau daftar keanggotaan tertentu.

Yesus juga ingin supaya fakta bahwa Dia telah mati dan hidup kembali “diakui” sejarah. Fakta ini sangat penting, karena dengan kebangkitan-Nya, Ia menyatakan bahwa maut telah dikalahkanNya, dan bahwa kehidupan yang tak terenggut maut siap menanti setiap orang yang percaya kepadaNya. Tabib Lukas melalui laporannya kepada Teofilus –seorang petinggi bangsa Roma yang memeluk agama Kristen- menyatakan bahwa “… dengan banyak tanda Ia (Yesus) membuktikan, bahwa Ia hidup. Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.” (Kis. 1:3). Sementara itu, Rasul Paulus juga mengungkapkan bahwa Yesus “… menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus…” (1 Kor. 15:6).

Dan, tidak hanya di dalam sejarah, Yesus juga ingin diakui hidup di dalam hati Anda dan saya. Yesus merindukan agar kita semua mengatakan hal yang sama seperti perkataan Rasul Paulus dalam Galatia 2:20a, “… aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Tentunya Yesus tidak hanya menginginkan pengakuan secara verbal saja, namun juga secara non-verbal, alias dari kehidupan sehari-hari kita. Setiap hal yang kita pikirkan, katakan, dan lakukan harus menunjukkan tanda – tanda kehidupan Yesus dalam hidup kita.

Ada begitu banyak hal yang bisa kita lakukan dalam rangka menunjukkan tanda –tanda kehidupan Yesus dalam hidup kita, tentunya sesuai dengan pengajaran – pengajaran-Nya yang telah kita dapatkan. Membuang sampah pada tempat sampah, menolong tanpa pamrih, mendoakan semua orang –termasuk yang membenci kita, tidak mengumpat –apalagi berkata kotor, tidak mencontek ketika ujian, tidak melakukan kecurangan dalam pekerjaan, tidak melibatkan diri dalam pornografi, narkoba, dan hal – hal yang berbau mistis, tidak merokok, menjadi pendengar yang baik (teman curhat yang nyaman) dan memberikan nasehat yang benar, dan masih banyak lagi. Dalam pengalaman pribadi saya, cukup dengan memberikan pernyataan bahwa saya sudah tidak memberi contekan lagi, teman – teman di sekolah dan kampus langsung tahu bahwa saya sudah menjadi “Kristen.”

Tentunya, tanda – tanda kehidupan Yesus itu tidak akan muncul dengan jelas di dalam hidup kita, jikalau Yesus belum benar – benar “hidup” di dalam hati kita. Banyak orang baik yang belum menerima Yesus, namun kebaikan yang dilakukan adalah kebaikan “bawaan” dari keluarga, atau kebaikan “bersyarat” karena ingin mendapat berkat. Akan tetapi setiap hal baik yang keluar dari diri murid Kristus adalah murni, tidak mengharap balasan, dan tidak bergantung pada kondisi eksternal seperti faktor lingkungan.

Sudahkah hidup Anda dan saya mencerminkan tanda – tanda kehidupan Yesus? Sudahkah kita menundukkan diri dan mempersilakan Dia untuk menguasai hidup kita? Marilah kita mempersilakan Yesus untuk hidup dan memerintah seutuhnya di dalam kehidupan kita, dan marilah kita berjuang setiap detik untuk menunjukkan tanda – tanda kehidupan Yesus kepada semua orang. Segala kemuliaan bagi Allah! Tuhan memberkati.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *