ENTERPRENUR

Rata-rata setiap Universitas di Indonesia mempunyai jadwal wisuda di akhir tahun, tentu banyak mahasiswa-mahasiswi yang menyelesaikan pendidikannya. Langkah berikut tentu mencari pekerjaan atau mau terjun dalam usaha sendiri, sebagai enterprenur. Di dalam dunia nyata hanya ada 2 tipe manusia. 1. Tipe orang dengan mental pegawai. Menjadi pegawai juga sangat baik, apalagi kalau bisa mendapat pekerjaan sesuai ilmu yang dipelajari, yang didapat di fakultas. Pertama-tama cintailah pekerjaan yang akan anda lakukan dan perbuatlah sebagaimana anda berbuat sesuatu untuk Kristus dengan ucapan syukur. Setiap bulan anda akan menerima hak anda sebagai hasil. Baik sebagai pegawai negeri ataupun pegawai swasta, anda tinggal menjalani kehidupan dengan jaminan pendapatan setiap bulan. Walaupun sebagai orang yang bekerja sudah pasti ada tantangan. Apabila anda bekerja sesuai disiplin ilmu yang anda pelajari di Universitas, tetap anda harus menggunakan kecerdasan untuk bertarung dengan tantangan yang akan ditemui didalam karir anda. Terserah anda untuk menanjak dalam karir anda. Tetapi sebagai orang percaya, kita telah pelajari bahwa setiap langkah dan apa yang terjadi di dalam kehidupan anda, ada campur tangan Tuhan. Tuhan akan melakukan bagianNya. Tapi jangan lupa kita harus melakukan bagian kita juga yaitu menjadi pelaku firman.
Yang ke 2. Tipe orang dengan mental enterprenur adalah orang yang mau menjadi pengusaha. Apabila anda ingin terjun berbisnis anda perlu mempunyai insting dan intuisi yang sangat tajam untuk mencium dan mendeteksi kira-kira bisnis apa yang paling baik untuk anda. Bisnis yang tepat, orang yang tepat, waktu yang tepat dan berkat Tuhan yang menyertai anda, akan membawa anda kepada keberhasilan. Bisnis ada 2 sistem: a. Kapitalis. bisnis ini harus mempunyai modal yang tersedia. Kita kenal banyak perusahaan-perusahaan Amerika. Usaha dimulai dengan modal yang sudah tersedia, entah itu modal kecil, menegah dan besar. Di Amerika terkenal pelopor bisnis pesawat terbang dan perfilman oleh seorang yang sangat kaya dengan nama Howard Robard Hughes Jr (1905 – 1976). Dunia tercengang dan kaget melihat film yang diproduksi pertama kali begitu bagus dan menelan modal yang sangat besar, sehingga menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. b. Kepercayaan. Kepribadian Yang baik dan benar menjadi modal utama. Banyak orang mempunyai kemauan yang kuat untuk menjadi seorang pengusaha, tetapi tidak mempunyai modal??????? Apabila tidak mempunyai modal, apakah kita akan menyerah atas cita-cita. Jangan menyerah, tetapi anda harus berjalan menuju kepada cita-cita anda. Saya akan mengambil ilustrasi dari seorang Amerika yang sangat terkenal sebagai raja kapal dari Amerika yaitu Onasis. Pada saat dia mulai karirnya, dia hanya bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK), bukan sebagai masinis atau juru mudi. Ketika dia telah menjadi raja kapal kelas dunia, seorang wartawan bertanya kepada Onasis: “Dari manakah 1 juta dollar anda yang pertama?” Onasis menjawab dengan mengambil dari kantong bajunya sebuah buku kecil yang adalah buku telepon. Dia mengangkat buku telepon kecil itu dan berkata dari sini, yang artinya dari relasi-relasinya yang nomor teleponnya ada di buku telopon tersebut. Jadi dari tidak ada modal, hanya berdarsarkan relasi dan kepercayaan. Di dalam bisnis yang terpenting adalah kepercayaan dan nama baik. Tuhan berkata didalam Alkitab, Matius 25:21 “Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.” Dari ayat ini pun kita belajar, seorang hamba yang mempunyai itikat yang tulus ikhlas dan kepribadian yang baik untuk tuannya diberikan sepuluh kota untuk dikelola. Di dalam dunia ini orang berbisnis dengan segala macam cara, kita adalah hamba Yesus Kristus, bukan iblis. Saya ingin meminjam satu kalimat bahasa Indonesia: “Jangan menghalalkan yang haram.”
Jadi sebagai enterprenur yang telah mengalami kasih karuniaNya, marilah kita belajar firmanNya dan menjadi pembisnis yang lain dari cara orang dunia berbisnis. Jangan menghalalkan segala cara, tapi takutlah akan Dia. Kita jangan takut oleh perkataan orang-orang dunia tentang: “untuk berbisnis kita bisa berbohong sedikit.” Sebagai anak Tuhan, kita tidak boleh berbohong, itu tidak benar. Apabila kita berbisnis dengan benar, DIA akan membawa kita dari satu kesuksesan kepada kesuksesan yang lain, dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain.