Tapak Kaki

Suatu ketika saya pernah membantu seorang mahasiswa Indonesia yang dalam kesulitan di United States. Beberapa bulan setelah peristiwa itu, saya menerima kiriman sebuah kartu pos dari padanya. Kartu pos yang sangat sederhana berwarna kecoklat-coklatan dengan gambar sebuah tapak kaki, dengan tulisan dibawahnya “hidup saya tidak sama seperti sebelumya setelah mengenal tapak kaki ini”. Dia seolah mengatakan jejak kaki ini suatu ketika ada di hidup saya, negatif atau positif. Walaupun ini merupakan kiasan karna sekarang kita memakai sepatu tapi dengan kata lain jejak kaki kita ada disana.

Di Alkitab kita mengenal Rahab si pelacur dari jaman Musa yang menolong dua orang mata-mata sehingga seluruh keluarganya diselamatkan Tuhan. Tuhan tidak mau di piutangi. Ayatnya:“sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat eengkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu.”  Seluruh keluarganya Tuhan selamatkan karna sebuah “pertolongan.”

Saat ini kita yang memberi pertolongan. Entah itu kapan, entah itu bagaimana, entah itu dimana, suatu ketika kita yang membutuhkan pertolongan. Barangkali dalam kehancuran, dalam kesendirian kita sangat membutuhkan orang lain. Berbahagialah orang yang dalam kesusahan mendapat pertolongan.

Ada sebuah puisi yang sangat indah, saya ingin berbagi dengan Anda sekalian dan menyadurnya dalam bahasa Indonesia. Judulnya “Jejak Kaki”.

Di sepanjang pantai indah yang sunyi, diatas pasir tampak dua pasang jejak kaki

Yang sepasang jejak kaki DIA, yang sepasang jejak kaki saya

Suatu saat saya melihat kebawah. Betapa kaget saya karna hanya ada sepasang tapak kaki. Punya DIA.

Dimana tapak kaki saya ? saya sadar bahwa rupanya saya tidak berjalan.

Ternyata saya ada dalam gendongan-Nya

Dan saya baru sadar, saat itu saya dalam kehancuran, kesendirain dan kesusahan

DIA menggendong saya.

Pertanyaan saya: 1. Seberapa dalam kah kita mengenal Dia (Firman-Nya) ??? 2. Seberapa eratkah kita bersahabat dengan Dia (Kej 6:9) ??? 3. Seberapa taatkah kita menjadi pelaku firman ??? (Yak 1:22).

Seberapa jauhkah kita melaksanakan kewajiban kita kepada Dia untuk membuat Dia turun dari tahta-Nya dari sorga dan datang menggendong kita disaat kita sangat susah dan membutuhkan pertolongan ?????