Uang di Saku Celana

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Apakah anda pernah mengalami kondisi keuangan yang kurang baik? Baru saja gajian tanggal 25, eh baru 2 minggu sisa uang tinggal sedikit bahkan rasanya tidak mungkin cukup memenuhi kebutuhan sampai gajian berikutnya. Dan, dalam masa-masa ini hanya bisa berharap pertolongan Tuhan dan puasa, hehe…

Suatu pagi di awal bulan April 2019, seperti hari kerja biasanya saya berangkat menuju Stasiun Bojong Gede diantar oleh abang gojek. Sebetulnya kalau tidak bangun kesiangan akan memilih berangkat jalan kaki dari rumah ke stasiun demi hemat dan cukup sampai ketemu lagi tanggal 25 berikutnya. Singkat cerita tiba di stasiun, tunggu di peron jalur 2 menunggu kereta tujuan Jakarta Kota. Berdiri di pinggir peron di belakang garis kuning sambil pegang HP baca bahan saat teduh. Tak lama kereta tiba, aku bersiap hendak memasukan HP ke saku celana sebelah kanan, dan kurasa ada sesuatu di dalamnya. Kurogoh, kuambil, dan ku berbahagia ternyata ada uang 10 ribu. Haleluya! Bahagia banget, seperti ketemu harta karun, hehe… Terima kasih Tuhan ada tambahan uang sepuluh ribu.

Jika dilihat ke belakang, uang sepuluh ribu ini bisa ada bukan karena sulap atau sihir melainkan kelalaianku minggu lalu. Kelalaian memeriksa saku celana sebelum di cuci. Tetapi ini kelalaian yang indah bagiku. Minggu lalu sepuluh ribu ini nampaknya kurang berkesan, tetapi hari ini ia sangat berkesan. Ia seperti jawaban doa, kebutuhanku yang disediakan Tuhan tepat pada waktunya lewat cara-cara yang tak kuduga dan sekalipun bukan dengan cara yang fantastis, tapi ini sesuatu. Bahkan jawaban doa yang datangnya dari apa yang aku miliki yang kudapati di momen yang tepat.

Hal yang dapat kurenungkan dari kejadian ini adalah pertama Tuhan dapat mengubah kelalaian yang tak disengaja menjadi cerita yang indah pada waktu-Nya. Kelalaianku memeriksa saku celana minggu lalu, menjadi jawaban doa bagi kebutuhanku hari ini. Kedua, aku diingatkan bahwa jawaban doa tidak harus selalu hal yang fantastis dan tidak selalu berasal dari orang lain. Jawaban doa bisa dari hal-hal sederhana dan bisa berasal dari diriku sendiri. Seringkali aku kurang memberi arti pada apa yang aku miliki, padahal apa yang kumiliki (telenta & harta) dapat menjadi jawaban doa bagi diriku sendiri pada waktu yang tepat./NP