Mencari dan Menanti

 

 

(sumber: https://www.videoblocks.com/video/closeup-of-couples-feet-as-they-walk-together-on-bridge-next-to-heavy-traffic-hqfxptcsfgizbc8p1h)

 

Berbicara tentang cinta tak pernah ada habisnya. Cinta adalah ungkapan perasaan suka sekali, ingin sekali, atau terpikat pada pria/wanita. Memang selain pangan, sandang dan papan, cinta telah menjadi kebutuhan dasar umat manusia. Tak heran jika ada jutaan lagu tentang cinta, ratusan ribu film tentang cinta, dan bahkan hampir disetiap lamunan kita pun bercerita tentang cinta. Tiap individu digiring untuk menemukan cinta atau bahkan mengejar cinta.

Hi Eve, I am looking you. Where are you?”

Hi Adam, I’m waiting you. Where are you?”

Pada umumnya, kaum adam mencari, dimanakah akan kutemukan wanita bijak yang menarik hati? Demikian pun dengan kaum hawa, mereka terus berusaha dengan sabar menanti pria pujaan yang Tuhan akan berikan untuknya? Pria terus mencari dan wanita terus menanti, akankah mereka saling bertemu?

Cinta adalah kombinasi pencarian dan penantian dalam harmoni yang indah. Cinta membuat pencarian dan penantian bekerjasama menciptakan romansa yang menggetarkan semesta. Keduanya membaur, tak bisa berjalan sendiri-sendiri. Mencari dan menanti harus dilakukan bersama, ia yang mencari juga harus menanti, ia yang menanti juga harus mencari.

Mencari dan menanti harus dilakukan oleh tiap-tiap orang dalam menemukan “cintanya”. Ketika mencari harus pula memiliki sikap menanti, memberi waktu jeda ditengah gejolak romansa untuk memahami pimpinan Tuhan dalam perjalanan cinta. Demikian sebaliknya, dalam menanti pun harus aktif mencari kesempatan yang Tuhan sediakan, karena cinta tak berbicara dalam bahasa kepasifan.

Dia, Allah, adalah “sutradara kehidupan terbaik” yang akan merancang skenario yang indah bagi semua orang yang mengasihi-Nya. Selamat mencari dan menanti.