Tawanan Dosa

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”
(Roma 3:23)

Sejak lahir ke dalam dunia ini, manusia sudah tertawan oleh dosa. Itulah sebabnya kita tidak perlu mengajari anak kecil untuk berbuat dosa, karena tanpa diajari pun dia pasti akan melakukan itu dengan sendirinya. Dia tidak perlu diajari berbohong atau bersikap nakal. Dosa itu sudah menjadi sifat dasar manusia.

Masalahnya sekarang adalah, dengan dosa – dosa itu, kita tidak akan pernah dapat bersatu dengan Allah kita di sorga. Mengapa? Karena tidak ada setitik dosa pun yang diperkenankan masuk ke dalam sorga. Alkitab menyatakan, “Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman” (Hab 1:13).

Orang lalu menghibur diri dengan berkata, ”Ah, aku kan tidak sejahat dia. Aku taat hukum, aku berderma, aku selalu membantu orang lain yang membutuhkan. Pahalaku cukup besar, pasti aku masuk sorga!” Orang – orang seperti ini menganggap bahwa dengan kebaikan – kebaikan yang mereka lakukan, mereka bisa membayar dosa – dosa mereka sehingga mereka bisa masuk ke sorga bertemu dengan Allah. Akan tetapi masalah dosa tidak pernah sesederhana itu! Dosa itu seperti peribahasa nila setitik merusak susu sebelanga. Meskipun seumur hidupmu kamu berusaha untuk hidup baik dan senantiasa melakukan kebaikan, satu perbuatan dosa saja sudah cukup untuk merusak semua kebaikan itu, dan neraka sudah menanti, sungguh mengerikan!

Orang seringkali mengkaitkan dosa dengan hal – hal yang kelihatan seperti berbohong, membunuh, mencuri, dsb. Akan tetapi alkitab menyatakan dengan jelas bahwa “jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa” (Yak 4:17). Dengan standar yang sedemikian tinggi, adakah orang yang bisa masuk sorga? Tidak ada! Dengan demikian semua orang sudah pasti menjadi calon tetap penghuni neraka.

Solusi: dari Allah sendiri
Lalu apakah solusinya? Bagaimana caranya supaya kita bisa masuk surga? Banyak orang menawarkan solusi untuk masalah ini, akan tetapi solusi dari manusia tidak akan pernah bisa memastikan seseorang masuk sorga. Bagaimana bisa orang yang tidak lulus ujian bisa menolong orang lain agar bisa lulus ujian yang sama? Sama seperti sabda Yesus Kristus, “orang buta menuntun orang buta, keduanya pasti jatuh ke dalam lobang.” Jika demikian tidak ada satu pun solusi yang ditawarkan manusia yang akan membantu kita masuk sorga.

Hanya satu pihak saja yang punya solusinya, yaitu pihak penguji, dalam hal ini adalah Allah. Allah sebenarnya punya hak penuh untuk tidak memberikan solusi masalah dosa ini, akan tetapi oleh karena belas kasihan-Nya yang teramat besar buat kita, Dia pun memberikan solusi itu, yaitu melalui Yesus Kristus. Kristus bersabda, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16). Dalam kesempatan yang lain lagi Beliau bersabda, “Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak seorangpun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6). Dengan demikian kita bisa berkata “memang banyak jalan menuju Roma, tetapi hanya satu jalan menuju sorga, yaitu Yesus Kristus!”.

Bagaimana Kristus menolong kita dari masalah dosa ini? Melalui pengurbanan-Nya di kayu salib, kira – kira 2000 tahun yang lalu. Yesus Kristus yang tidak pernah berdosa seumur hidup-Nya itu telah rela menanggung penghukuman yang seharusnya diperuntukkan bagi kita, dan pengurbanan-Nya itu sangat lebih dari cukup untuk menyelamatkan SEMUA ORANG di muka bumi ini. Mengapa bisa demikian? Dalam pertukaran tawanan perang, seorang jenderal tidak akan ditukar begitu saja dengan seorang prajurit, melainkan seorang jenderal pastilah ditukar dengan beberapa puluh prajurit. Demikian halnya dengan Yesus Kristus, yang pada hakekatnya adalah sang Pencipta alam semesta ini. Dia adalah Allah sendiri yang menjelma sebagai manusia. Alkitab menyatakan bahwa Yesus Kristus itu ‘pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama – sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah’, kemudian ‘Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,…’ (Yohanes 1:1, 14). Itulah sebabnya pengurbanan-Nya sangat lebih dari cukup untuk menyelamatkan semua manusia di dunia ini.

Jadi bagaimana sekarang? Setelah membaca semuanya ini apa yang akan kamu lakukan? Kamu hanya punya 2 pilihan: mengakui semua dosa yang sudah kamu lakukan di hadapan Allah dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadimu, atau tidak mempedulikan berita ini dan terus melanjutkan hidupmu yang penuh dosa, dan berusaha untuk menyelamatkan diri sendiri dengan segala amal dan perbuatan baik, yang tidak akan pernah cukup untuk membayar hutang dosamu. Ada jaminan yang pasti dari Allah jikalau seseorang memilih untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, yaitu surga. Sedangkan untuk pilihan yang kedua tidak ada satu pihakpun yang bisa memberi jaminan pasti bahwa orang yang melakukannya akan masuk surga. Manakah yang akan kamu pilih, itu terserah kamu sendiri. Selamat memilih!

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *