Enggan Taat, Covid-19 Betah di Indonesia

Kampanye Tim Task Force Covid Perkantas
Dok.: Kampanye Tim Task Force Covid-19 Perkantas

Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Data pemerintah pada tanggal 11 September 2020 tercatat ada 3.737 kasus baru. Total kasus di tanah air per tanggal 11 September 2020 mencapai 210.940 terhitung sejak 2 Maret 2020 saat diumumkannya pasien pertama. Memang jika kita kupas lebih dalam, tercatat dari 210.940 orang yang teridentifikasi positif Covid-19, 150.217 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 8.544 orang meninggal dunia, dan 52.179 orang masih dalam proses penyembuhan. Indonesia sendiri berada pada peringkat ke-23 di dunia dan peringkat ke-9 di Asia, tentu ini bukan prestasi.

Ada yang berpendapat ‘jangan terlalu melebih-lebihkan berita Covid-19’ karena merujuk pada angka kesembuhan masih jauh lebih besar dibanding angka kematian akibat Covid-19. Jika melihat dari sudut pandang perbandingan angka orang yang sembuh dan orang yang meninggal akibat Covid-19 memang pemikiran tersebut masih masuk di akal. Tapi, apa perkara Covid-19 dilihat sedangkal itu?

Rasanya tidak tepat jika diantara kita ada yang berpikir sedangkal itu. Perkara 7.832 orang bukan obrolan receh. Jika 1 orang berharga apalagi 7.832 orang. Angka kematian akibat Covid-19 dapat kita hentikan dengan kerjasama seluruh masyarakat. Bagaimana caranya? Sederhana, seperti yang ramai dan serius digalakan pemerintah dan WHO, bahwa Covid-19 dapat kita cegah dengan taat memakai masker, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak minimal 1 meter. Namun rasanya sulit mengedukasi masyarakat negara agraris-maritim dengan penduduk 271.066.000 jiwa ini (proyeksi penduduk Indonesia tahun 2020). Mengapa demikian? Masih banyak masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan. Hal yang paling nampak kelihatan adalah pengabaian penggunaan masker. Dalam laporan yang tercatat per tanggal 3 September 2020 terdapat 139.201 orang di wilayah DKI Jakarta yang mendapat sanksi akibat tidak menggunakan masker ketika beraktifitas di luar rumah. Padahal Jakarta masih salah satu kota di Indonesia yang berstatus zona merah (berisiko tinggi). Ini baru kasus sanksi yang tertangkap di DKI Jakarta, belum daerah lain. Pesimis bukan?

Jika Anda mulai pesimis dengan kondisi Covid-19, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan. Anda bukan satu-satunya orang yang berpikir demikian, namun saya berharap Anda bukan satu-satunya orang yang tidak berusaha memberi harapan bagi diri bahwa kita bisa melalui masa pandemik dengan selamat. Ingatlah, selalu ada harapan selama kita hidup. Jangan dulu menyerah, yuk kita selamatkan diri dan selamatkan sesama dengan menaati protokol kesehatan.

Pakai masker, dengan menggunakan masker kita meminimalkan potensi virus Covid-19 menyebar semakin meluas. Cuci Tangan dengan sabun selama 20-30 detik, cuci tangan efektif membersihkan kuman dan kotoran, penting sekali menjaga tangan kita bersih sebelum menyentuh area mata, mulut, dan hidung yang menjadi saluran awal masuknya virus Covid-19 ke tubuh. Jaga jarak, World Health Organization (WHO) menyarankan jarak aman untuk meminimalkan potensi menularkan virus Covid-19 akibat percikan ludah saat berkomunikasi (droplets) adalah 1 hingga 3 meter. Dengan taat melakukan tiga hal tersebut, niscaya kita bisa membuat Covid-19 tidak betah berlama-lama merisak masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

Memang tidak mudah beradaptasi dengan kebiasaan baru. Tapi ini bukan pilihan melainkan keharusan yang kita usahakan untuk kita taati. Sebab, ketidaktaatan kita sangat mungkin menjadi penyebab gugurnya rekan sejawat dalam medan perang melawan Covid-19. Mari bersihkan hati, singsingkan ego, bersama kita hadapi Covid-19 dengan taat protokol kesehatan. Saya, Anda, kita bisa!

Yuk pakai masker!
Yuk cuci tangan!
Yuk jaga jarak!
Yuk hidup sehat!
Yuk jadi berkat!

 

Daftar pustaka:

https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-11-september-2020

http://www.kompas.com/tren/read/2020/07/20/083200665/kasus-covid-19-indonesia-peringkat-9-di-asia-dan-25-di-dunia?page=all

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/08/060000069/jumlah-penduduk-indonesia-2020?page=all

https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/01/170000123/cegah-penularan-virus-corona-jaga-jarak-minimal-dua-meter?page=all#:~:text=Namun%20menurut%20spesialis%20penyakit%20menular,orang%20yang%20batuk%20dan%20bersin.

https://metro.tempo.co/read/1382895/satpol-pp-jaring-139-201-orang-tidak-bermasker-selama-psbb-transisi-jakarta/full&view=ok