Kawan dan Lawan (1)

BARANGKALI tulisan ini tak perlu Anda baca. Anda hanya akan menemukan celoteh-celoteh legap yang membuat Anda mual. Tapi, bila Anda punya gigi dan perut yang kuat, tulisan ini mungkin dapat Anda nikmati.

Boleh jadi momen sembilan Juli menyingkapkan siapa diri Anda. Dalam situasi yang kian panas, mereka yang kerap disebut sebagai kawan adalah orang-orang yang setuju dan sependapat dengan Anda. Sebaliknya, mereka yang disebut sebagai lawan adalah orang-orang yang tidak setuju bahkan bertentangan dengan pendapat Anda. Dengan kata lain, momen sembilan Juli memperjelas siapa kawan dan lawan Anda.

Padahal, sebelum momen sembilan Juli Anda mungkin berkawan karib dengan Paijo, Inem, dan sederet nama lainnya. Tapi, ketika Paijo atau Inem memilih calon pemimpin yang berbeda dengan pilihan Anda, Anda mulai gundah. Kegundahan pun kian menjadi-jadi. Pasalnya, semua orang telah melahap semua jenis bombardir informasi tanpa memilah kembali fakta dan opini secara jernih.

Kita merasa pemilahan antara fakta dan opini adalah sikap yang naif. Bukankah fakta merupakan opini dari sudut pandang tertentu? Lalu, baik Paijo, Inem, dan Anda pun mulai meyakini bahwa pilihannya masing-masing adalah yang paling tepat. “Demi Indonesia,” katanya.

Tiap orang mulai sinis. Tiap orang menilai dari kacamatanya sendiri. Syahdan, tiap kampanye yang digelar selalu bernilai baik dan buruk di mata kita. Ada yang berujar, “Lihat, ini adalah gerakan rakyat.” Tapi, tak sedikit pula yang berkata, “Ah, mereka hanya pandai membuat pencitraan.”

Ironis, bukan? Bukankah momen politik adalah suatu peristiwa kecil yang ambigu, legap, dan misterius dalam sejarah kehidupan kita. Namun, ambiguitas tersebut justru kita manfaatkan untuk memilah-milah “siapa kawan, siapa lawan”. Kita mulai menilai fakta sebagai opini: kawan adalah segala perwujudan yang baik dan yang benar. Sebaliknya, lawan adalah segala perwujudan yang buruk dan yang salah.

Dan, genderang perang pun ditabuh.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 pemikiran di “Kawan dan Lawan (1)”